Keanekaragamanhayati pada kedua hewan tersebut menunjukkan a. keanekaragaman gen yang terbentuk karena perbedaan gen dari hasil perkawinan dua induknya b. keanekaragaman gen karena merupakan variasi spesies yang terbentuk akibat per- 111 Pet bedaan warna kulit keanekaragaman jenis karena merupakan variasi yang terdapat pada berbagai spesies Ketigajenis tumbuhan tersebut menunjukkan keanekaragaman hayati pada tingkat tertentu. Kelompok makhluk hidup berikut yang menunjuk kan tingkat keanekaragaman hayati sama dengan tumbuhan pada gambar adalah. Keanekaragaman hayati pada kedua hewan tersebut menunjukkan. a. Keanekaragaman gen yang terbentuk karena perbedaan gen Keanekaragamanhayati tingkat spesies ini menunjukkan keanekaragaman atau variasi yang terdapat pada berbagai jenis atau spesies makhluk hidup dalam genus yang sama atau familia yang sama. Pada berbagai spesies tersebut terdapat perbedaan-perbedaan sifat. Hal ini dapat dilihat pada contoh berikut ini: famili Fellidae : kucing, harimau, singa 32.8 Menjelaskan pemanfaatan keanekaragaman hayati Indonesia di berbagai bidang 3.2.9 Mengkaitkan penurunan keanekaragaman hayati terhadap keseimbangan ekosistem 3.2.10 Menjelaskan upaya-upaya melestarikan keanekaragaman hayati di Indonesia 4.2.2. Membuat usulan upaya pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia Petunjuk Kerja : 1. Gambargambar di atas merupakan contoh dari keanekaragaman hayati. Diketahui bahwa keanekaragaman hayati berupa tumbuhan dan hewan yang ada di lingkungan sekitar. Setelah melakukan pembelajaran sebelumnya diketahui tingkat keanekaragaman hayati dibagi menjadi tiga. Coba anda diskusikan dengan teman kelompok anda untuk menentukan gambar-gambar tadi Toplay this quiz, please finish editing it. Ketiga jenis hewan tersebut menunjukkan keanekaragaman hayati tingkat . Perhatikan ciri-ciri ekosistem berikut: suhu sangat rendah, tanah bagian bawah membeku secara permanen, curah hujan tahunan sangat rendah, tumbuhan yang dominan adalah tumbuhan kayu pendek dan rumput. Gambarpada soal menunjukkan tumbuhan Monstera deliciosa dan Monstera obliqua.Berdasarkan dari nama tumbuhan tersebut dapat diketahui bahwa keduanya termasuk dalam keanekaragaman tingkat jenis/spesies.Hal ini dikarenakan keduanya merupakan spesies yang berbeda namun termasuk ke dalam genus yang sama yaitu genus Monstera.. Dengan demikian, keanekaragaman pada kedua tumbuhan tersebut menunjukkan Tingkatanmakhluk hidup dalam keanekaragaman hayati, ini terdiri atas tingkatan ekosistem, tingkatan jenis, dan tingkatan gen. Manusia memiliki peranan dalam menjaga dan melestarikan keanekaragaman hayati. Keanekaragaman hayati dimanfaatkan manusia untuk kebutuhan sandang, pangan, papan, dan obat-obatan. C. ALAT DAN BAHAN Alat : 1 Pengelompokkan organisme bisa didasari atas keanekaragaman pada tingkat gen dan keanekaragaman pada tingkat spesies. Tanaman berikut ini yang menunjukkan keanekaragaman tingkat gen adalah a. Mentimun, semangka, melon b. Kelapa hibrid, kelapa hijau dan kelapa gading. c. Srikaya, mangga dan sirsak d. Temu ireng, jahe dan temu lawak e. Kelompoktumbuhan berikut yang menunjukkan keanekaragaman spesies adalah c. kacang panjang, kacang hijau, dan kacang kedele Kacang panjang (Vigna unguiculata), kacang hijau (Vigna radiata) dan kacang kedelai (Glycine max) berada pada tingkat spesies yang berbeda.Sehingga termasuk keanekaragaman spesies.. Sebaliknya, varietas-varietas padi, kelapa, mangga, dan mawar masing-masing masih pada FuwA. 08 Desember 2022, 233237 – Lingkungan Hidup – Hits 129401 – Posted by admin-uut Pengertian Keanekaragaman Hayati Pengertian keanekaragaman hayati adalah variabilitas di antara makhluk hidup dari semua sumber, termasuk interaksi ekosistem terestrial, pesisir dan lautan dan ekosistem akuatik lain serta kompleks ekologik tempat hidup makhluk hidup menjadi bagiannya. Hal ini meliputi keanekaragaman jenis, antar jenis dan ekosistem Convention on Biological Diversity, 1993. Menurut Encyclopaedia Britannica 2015, keanekaragaman hayati adalah variasi kehidupan yang ditemukan di suatu tempat di bumi. Sedangkan menurut Sudarsono 2005, keanekaragaman hayati adalah adalah segala bentuk variasi mengenai ketersediaan jenis genetic dan keanekaragaman ekosistem. Sedangkan Ani Mardiastuti 1999, keanekaragaman hayati adalah kelimpahan variasi dari berbagai jenis sumberdaya alam hayati, baik dari tumbuhan dan hewan. Secara garis besar kehati adalah istilah yang dipergunakan untuk menyebutkan berbagai jenis mahluk hidup yang ada tinggal di bumi, jenis- tersebut dibagi atas perbedaan gen dan ekosistem sehingga melahirkan bentuk dan rupa beserta ciri khas yang berbeda. Keanekaragaman hayati menggambarkan bermacam-macam makhluk hidup. Keanekaragaman dari makhluk hiudp dapat terjadi karena adanya perbedaan warna, ukuran, bentuk, jumlah, tesktur, penampilan dan sifat. Secara umum, keanekaragaman hayati dibagi menjadi 3 1. Keanekaragaman Tingkat Genetik Keanekaragaman gen merupakan variasi genetik dalam satu spesies. Tingkat tersebut timbul karena setiap individu mempunyai bentuk gen yang khas. Gen adalah mateti dalam kromosom makhluk hidup yang mengendalikan sifat organisme. Gen pada setiap individu meskipun perangkat dasar penyusunannya sama tapi susunannya berbeda-beda bergantung pada masing-masing induknya. Penyebab terjadinya gen adanya perkawinan antara dua individu makhluk hidup sejenis dari kedua induk. Keturunan dari hasil perkawinan memiliki susunan perangkat gen yang berasal dari kedua induk. Kombinasi susunan perangkat gen dari dua induk tersebut akan menyebabkan keanakaragaman individu dalam satu spesies berupa varietes-varietes secara alami atau buatan. Beberapa contoh antara lain variasi jenis kelapa kelapa gading, kelapa hijau, kelapa kopyor variasi jenis padi IR, PB, Rojolele, Sedani, Barito, Delangu, Bumiayu, dan sebagainya variasi jenis anjing anjing bulldog, doberman, Collie, herder, anjing kampung, dan sebagainya variasi jenis bunga mawar Rosa gallica, Rosa damascene, Rosa canina Yang menyebabkan terjadinya variasi dalam satu jenis fenotif adalah faktor gen genotif dan faktor lingkungan environment , sehingga dapat dituliskan rumus berikut F = G + L F = fenotip sifat yang tampak G = genotif sifat yang tidak tampak – dalam gen L = lingkungan. Jika Genotip berubah karena suatu hal misalnya mutasi atau lingkungan berubah maka akan terjadi perubahan di Fenotip. 2. Keanekaragaman Tingkat Individu/Spesies Jenis Dua makhluk hidup mampu melakukan perkawinan dan menghasilkan keturunan yang fertil mampu melakukan perkawinan dan menghasilkan keturunan maka kedua makhluk hidup tersebut merupakan satu spesies. Keanekaragaman hayati tingkat spesies ini menunjukkan keanekaragaman atau variasi yang terdapat pada berbagai jenis atau spesies makhluk hidup dalam genus yang sama atau familia yang sama. Pada berbagai spesies tersebut terdapat perbedaan-perbedaan sifat. Hal ini dapat dilihat pada contoh berikut ini famili Fellidae kucing, harimau, singa famili Palmae kelapa, aren, palem, siwalan, lontar famili Papilionaceae kacang tanah, kacang buncis, kacang panjang, kacang kapri familia graminae rumput teki, padi, jagung genus Ipomoea ketela rambat Ipomoea batatas dan kangkungan Ipomoea crassicaulis genus Ficus pohon beringin Ficus benjamina dan pohon Preh Ficus ribes 3. Keanekaragaman Tingkat Ekosistem Ekosistem berarti suatu kesatuan yang dibentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup komponen biotik dan lingkungannya komponen abiotik. Setiap ekosistem memiliki ciri-ciri lingkungan fisik, lingkungan kimia, tipe vegetasi/tumbuhan, dan tipe hewan yang spesifik. Kondisi lingkungan makhluk hidup ini sangat beragam. Kondisi lingkungan yang beragam tersebut menyebabkan jenis makhluk hidup yang menempatinya beragam pula. Keanekaragaman seperti ini disebut sebagai keanekaragaman tingkat ekosistem. Faktor abiotik yang mempengaruhi faktor biotik di antaranya adalah iklim, tanah, air, udara, suhu, angin, kelembapan, cahaya, mineral, dan tingkat keasaman. Variasi faktor abiotik menimbulkan kondisi berbeda pada setiap ekosistem. Untuk mengetahui adanya keanekaragaman hayati pada tingkat ekosistem, dapat dilihat dari satuan atau tingkatan organisasi kehidupan di tempat tersebut.. Secara garis besar, terdapat dua ekosistem utama, yaitu ekosistem daratan eksosistem terestrial dan ekosistem perairan ekosistem aquatik. Ekosistem darat terbagi atas beberapa bioma, di antaranya bioma gurun, bioma padang rumput, bioma savana, bioma hutan gugur, bioma hutan hujan tropis, bioma taiga, dan bioma tundra. Bioma diartikan sebagai kesatuan antara iklim dominan dan vegetasi serta hewan yang hidup di dalam iklim dominan tersebut. Bisa juga diartikan suatu daratan luas yang memiliki karakteristik komponen biotik dan abiotik. Adapun ekosistem perairan dapat dibagi menjadi ekosistem air tawar, ekosistem laut, ekosistem pantai, ekosistem hutan bakau, dan ekosistem terumbu karang. Keanekaragaman ekosistem terbentuk dari keanekaragaman gen dan jenis, sehingga dapat digambarkan suatu urutan berikut Gen β€”β€”> keanekaragaman gen β€”β€”> keanekaragaman jenis β€”β€”> keanekaragaman ekosistem Hal ini dapat dilihat pada conoh berikut ini, a. Ekosistem Lumut Ekosistem lumut adalah ekosistem yang mayoritas lingkungannya ditumbuhi oleh lumut. Umumnya ekosistem ini terdapat di kawasan dengan temperatur rendah, seperti puncak gunung, perbukitan, lembah dan daerah dekat kutub. Hewan yang hidup di ekosistem lumutnya biasanya mempunya ciri berbulu tebal dan toleran terhadap suhu dingin. b. Ekosistem Hutan Berdaun Jarum Ekosistem berdaun jarum terdapat di kawasan beriklim sub tropis. Ekosistem ini biasanya berada di lingkungan bersuhu rendah atau dingin. c. Ekosistem Hutan Hujan Tropis Ekosistem hutan hujan tropis memiliki aneka tumbuhan yang bermacam-macam. Keanekaragaman hayati di kawasan ini sangat bervariasi, contohnya adalah hutan-hutan di Indonesia dengan jutaan spesies yang hidup di dalamnya. d. Ekosistem Padang Rumput Ekosistem padang rumput atau sabana merupakan wilayah yang didominasi oleh rerumputan yang terhampar luas. Ekosistem ini terdapat di kawasan kering, seperti hutan-hutan Afrika. e. Ekosistem Padang Pasir Salah satu ciri ekosistem padang pasir adalah adanya tumbuhan kaktus dengan sifat membutuhkan sedikit air untuk bertahan hidup. Hewan-hewan yang hidup di kawasan ini contohnya adalah reptil, mamalia kecil serta berbagai jenis burung. f. Ekosistem Pantai Ekosistem pantai terdapat di wilayah pesisir yang berbatasan dengan laut atau samudera. Contoh hewan yang berhabitat di wilayah ini adalah kepiting, serangga, serta burung-burung pantai. Manfaat Keanekaragaman Hayati Kehati sejatinya telah menjadi menjadi bagian penting dalam rantai kehidupan manusia, yaitu sebagai sistem pendukung kehidupan. Kehati ini merupakan life support system yang mana menjadikan keberadaannya mutlak ada karena kerusakan terhadap keanekaragaman hayati dapat mengancam kehidupan manusia. Peran keanekaragaman hayati sangat penting bagi manusia, jadi menjaga keanekaragaman hayati berarti menjaga kehidupan, sebab memiliki manfaat sebagai berikut 1. Sebagai Sumber Pangan Manfaat pertama yang bisa diambil dari keanekaragam hayati adalah sebagai sumber pangan. Manusia membutuhkan energi untuk bisa beraktivitas baca Energi Dalam Ekosistem. Energi tersebut diperoleh dari makanan yang dikonsumsi oleh manusia. Makanan tersebut bisa berasal dari hewan maupun tumbuhan. 2. Sebagai Bahan Obat- Obatan Indonesia mempunyai sekitar seribu spesies tanaman obat. Tanaman obat tersebut dapat ditanam di rumah sebagai tanaman obat keluarga toga. Selain itu, teknologi yang terus berkembang membantu industri jamu atau obat tradisional untuk mengetahui manfaat dari setiap bagian tanaman yang berkhasiat. Penggunaan tanaman sebagai obat ini lebih aman dan mengurangi efek samping. Contoh beberapa tanaman obat yang sering digunakan yaitu tanaman jahe, kencur, temulawak, daun sirih, kayu putih, buah mengkudu dan alang- alang. 3. Sebagai Sumber Ilmu Pengetahuan Seseorang harus mengetahui ilmu anatomi hewan dan tumbuhan agar bisa mengembangkan potensi dari tumbuhan dan hewan meneliti flora dan manusia bisa mendalami berbagai ilmu terutamanya adalah biologi. Penelitian tersebut akan menghasilkan berbagai metode keilmuan, misalnya perkembangbiakan vegetatif buatan pada hewan maupun tumbuhan. Ilmu pengetahuan bisa terus berkembang dan berguna bagi manusia jika keanekaragaman hayati sebagai sumber ilmu itu sendiri terus dijaga eksistensinya. 4. Sebagai Aspek Budaya Budaya dibeberapa daerah di Indonesia masih menggunakan tanaman dan hewan tertentu. Misalnya pada upacara adat di daerah Sulawesi mengharuskan memotong hewan kerbau. Ritual Larung sesaji di Jawa juga menyembelih sapi atau kerbau untuk di larutkan ke laut. Budaya nyekar atau berkunjung ke makam juga memanfaatkan jenis- jenis flora seperti mawar, melati dan kenanga untuk di tabur di atas makam. 5. Sebagai Penyeimbang Ekosistem Manfaat paling penting dari keanekaragaman hayati adalah sebagai penyeimbang ekosistem. Setiap makhluk hidup yang mendiami suatu ekosistem mempunyai perannya masing- masing. Jika keberadaan makhluk hidup tersebut terancam, tentu akan mengganggu keseimbangan. Apabila ekosistem tidak seimbang, maka akan mengakibatkan berbagai bencana yang merugikan manusia, lingkungan dan makhluk hidup yang lain. 6. Meningkatkan Produktivitas Ekosistem Salah satu manfaat keanekaragaman hayati adalah dapat meningkatkan produktivitas ekosistem dari masing-masing spesies. Meski sekecil apapun peranan dari setiap spesies, produktivitasnya akan bermanfaat bagi suatu ekosistem. Misalnya, berbagai macam tanaman yang dapat dikonsumsi oleh hewan dan manusia, atau bahkan dapat dijadikan obat-obatan. Ekosistem akan menjadi lebih aktif dengan adanya manfaat dari setiap spesies tersebut. 7. Menjamin Keberlanjutan Alam Adanya keanekaragaman hayati juga bermanfaat untuk menjamin keberlanjutan alam. Semua spesies dalam ekosistem akan saling mendukung untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik. Contohnya adalah tanaman-tanaman bakau di pantai yang dapat menjaga bibir pantai dari abrasi air laut. Manfaat ini dapat mencegah terjadinya kerusakan lingkungan sehingga keberlanjutan alam akan terjaga. 8. Menjaga Keseimbangan Alam Keanekaragaman hayati juga menjadi elemen penjaga keseimbangan alam. Tanpa keragaman, alam akan menjadi tidak seimbang. Misalnya, pada ekosistem hutan hujan tropis yang menjadi habitat dari berbagai macam spesies hewan dan tumbuhan. Bisa dibayangkan jika ekosistem hutan hujan tropis tidak ada, maka alam akan menjadi tidak seimbang. 9. Meningkatkan Taraf Kehidupan Manusia Keanekaragaman hayati menjadi salah satu faktor yang dapat meningkatkan taraf hidup manusia. Karena kehidupan manusia tidak bisa lepas dari sumber daya alam, yang berasal dari keanekaragaman dalam tiap tingkatan. 10. Menyediakan Perlindungan Alami Keanekaragaman hayati juga bermanfaat untuk memberikan perlindungan secara alami dan sejumlah keuntungan lain bagi alam dan manusia. Misalnya, adanya perlindungan terhadap sumber daya air, perlindungan terhadap banjir, perlindungan terhadap tanah longsor, kesehatan tanah, dan sebagainya. Tanpa keanekaragaman hayati, tidak mungkin alam menjadi tempat yang sehat untuk dihuni manusia. 11. Manfaat Edukasi dan Hiburan Disamping manfaatnya bagi alam dan kehidupan, keanekaragaman hayati juga memiliki manfaat lainnya di bidang edukasi dan hiburan. Keberadaannya bisa dijadikan objek penelitian dan pendidikan, serta pariwisata. Ancaman Terhadap Keanekaragaman Hayati Keanekaragaman hayati bisa terancam oleh kondisi alami maupun akibat kegiatan manusia, antara lain Ancaman yang terjadi secara alami, yaitu kepunahan biologis dapat terjadi jika spesies tidak mampu beradaptasi dengan kondisi lingkungan bencana alam gunung berapi juga mampu menjadi sebuah ancaman bagi kelangsungan kehati Ancaman yang terjadi akibat aktifitas manusia, yaitu Alih fungsi hutan Intensifikasi lahan pertanian Perburuan liar dan penebangan hutan secara liar Perusakan hutan Industrialisasi dan pencemaran lingkungan Penemuan bibit tanaman baru yang menyebabkan bibit lokal atau bibit lama ditinggalkan perburuan satwa penangkapan hewan secara berlebihan pembakaran atau penebangan hutan Usaha Perlindungan Keanekaragaman Hayati Konservasi sumber daya alam hayati merupakan inti dari usaha perlindungan alam. Pelestarian keanekaragaman hayati dilakukan dengan tujuan untuk menjaga keseimbangan hayati, mencegah kepunahan, dan juga menjaga spesies tetap bertahan di bumi. Upaya perlindungan alam dibagi menjadi dua, yaitu Umum Perlindungan alam secara umum adalah sebuah tindakan yang dilakukan untuk melindungi flora dan fauna, serta tanah suatu ekosistem. Perlindungan alam ini dibagi lagi menjadi beberapa jenis, yaitu perlindungan alam ketat, terbimbing, dan taman nasional. Perlindungan alam ketat adalah perlindungan alam yang prosesnya dilakukan secara ketat, namun tanpa campur tangan dari manusia. Contohnya adalah Cagar Alam Sancang yang berada di Garut. Sementara itu, perlindungan alam terbimbing adalah perlindungan alam yang dilakukan oleh para ahli di bidang konservasi dan alam. Contohnya adalah Kebun Raya Bogor. Sedangkan taman nasional merupakan salah satu jenis perlindungan alam yang dibuat dengan berbagai tujuan. Taman nasional memiliki sistem yang jelas dan lengkap dengan zonasinya. Salah satu contoh taman nasional di Indonesia adalah Taman Nasional Baluran yang ada di Situbondo. Tujuan Tertentu Perlindungan alam juga dilakukan dengan tujuan tertentu. Beberapa contoh perlindungan alam dengan tujuan tertentu, antara lain Perlindungan alam antropologi yang dilakukan untuk melindungi sebuah suku bangsa di suatu kawasan tertentu. Perlindungan alam botani yang dilakukan untuk melindungi komunitas tumbuhan tertentu. Perlindungan alam zoologi yang dilakukan untuk melindungi beberapa jenis hewan langka atau yang sudah terancam punah. Perlindungan geologi yang dilakukan dengan tujuan untuk melindungi bagian atau formasi geologitertentu. Perlindungan hutan yang dilakukan untuk melindungi spesies dan ekosistem di suatu hutan, khususnya yang memiliki spesies langka atau akan punah. Perlindungan ikan yang dilakukan untuk melindungi beberapa spesies ikan tertentu. Perlindungan monumen alam yang dilakukan untuk melindungi benda-benda di alam tertentu, misalnya melindungi stalagmite dan stalagtit di suatu gua. Perlindungan pemandangan alam yang dilakukan untuk melindungi keindahan atau panorama alam di suatu kawasan. Perlindungan terhadap keanekaragaman hayati dilakukan dengan berbagai metode. Metode konservasi sumber daya alam merupakan salah satu metode yang tepat dan bisa dijadikan pendekatan berkelanjutan dalam konsep perlindungan alam. Tentu, tujuannya adalah menjadikan keanekaragaman hayati menjadi lebih terjaga, sehingga ekosistem menjadi lebih layak untuk ditinggali oleh flora maupun fauna. Dari berbagai sumber hujan tropis adalah habitat paling beragam di muka bumi. Ini menjadi rumah bagi sejumlah besar tanaman, hewan, jamur, dan organisme lainnya. Tersebar di tiga benua, terpusat di Cekungan Amazon, Cekungan Kongo, dan kepulauan yang luas di Asia Tenggara. Keragaman yang sama diantara hutan ini diasumsikan terjadi karena iklim hangat, kelembapan, serta lokasinya yang berada di dekat khatulistiwa. Tetapi ternyata ketiga hal itu bukanlah penyebabnya. Faktanya, jumlah spesies di hutan tropis lembab Afrika jauh lebih rendah untuk banyak kelompok organisme. Sebuah ilustrasi yang baik dari distribusi yang tidak merata ini adalah pohon palem. Dari spesies di seluruh dunia, ada di Asia Tenggara dan 800 di Amerika Selatan. Namun hanya ada 66 spesies di hutan hujan tropis di Afrika. Penyebabnya masih menjadi perdebatan di antara para peneliti keanekaragaman hayati. Ada beberapa bukti bahwa iklim saat ini menjadi penyebab rendahnya keanekaragaman spesies di hutan tropis Afrika. Iklim di sabuk tropis Afrika lebih kering dan lebih dingin daripada di Asia Tenggara dan Amerika Selatan. Bukti lain menunjukkan sejarah lingkungan dan tektonik yang berbeda selama puluhan juta tahun berdampak pada tingkat keanekaragaman hayati. Perubahan lingkungan tersebut meliputi, misalnya, pembentukan pegunungan, pulau-pulau, atau daerah gersang dan gurun. Namun, sulit untuk membedakan antara dua faktor iklim saat ini dan sejarah lingkungan. Dipimpin oleh Loic Pellissier, Profesor Ekologi Lanskap, para peneliti di ETH Zurich meneliti penyebabnya. Dengan bantuan model komputer baru, mereka melakukan simulasi diversifikasi spesies selama jutaan tahun evolusi. Baca Juga Menilik Peluang Pemuda Mempertahankan Kelestarian Keanekargaman Hayati Para peneliti ETH mengembangkan model "gen3sis" dipresentasikan dalam jurnal PLoS Biology. Ini adalah model mekanistik di mana kendala utama seperti geologi dan iklim diwakili bersama dengan mekanisme biologis dan dari mana pola keanekaragaman hayati dapat terwujud. Untuk menyimulasikan munculnya keanekaragaman hayati, proses yang paling penting untuk diintegrasikan ke dalam model adalah ekologi, evolusi, spesiasi dan penyebaran. "Dengan empat aturan dasar ini, kita dapat menyimulasikan dinamika populasi organisme atas perubahan kondisi lingkungan. Juga menawarkan penjelasan yang sangat baik tentang bagaimana organisme muncul," kata Pellissier. Dengan menggunakan model ini, para peneliti dapat menyimulasikan keanekaragaman spesies tanpa harus memasukkan data untuk setiap spesies individu. Namun, model gen3sis memerlukan data dinamika geologi benua yang sedang dipertimbangkan, serta kelembaban dan suhu dari rekonstruksi iklim. Mereka menyimpulkan bahwa iklim saat ini bukanlah alasan utama mengapa keanekaragaman hayati lebih rendah di hutan hujan Afrika. Sebaliknya, keanekaragaman hayati telah muncul dari dinamika pembentukan gunung dan perubahan iklim. Hasil simulasi sejarah sebagian besar bertepatan dengan pola distribusi keanekaragaman hayati yang dapat diamati saat ini. Proses geologis serta fluktuasi suhu global menentukan di mana dan kapan spesies muncul atau punah. Dinamika geologi menjadi salah satu faktor penting tingginya keanekaragaman hayati di suatu tempat. Lempeng tektonik aktif menciptakan pembentukan pegunungan, seperti Andes di Amerika Selatan dan munculnya kepulauan, seperti di Asia Tenggara. Kedua proses ini menghasilkan banyak relung ekologi baru, yang pada gilirannya memunculkan banyak spesies baru. Baca Juga 'Peta Kehidupan' Baru Indonesia Punya Banyak Hewan Tak Dikenal Zulkifli/National Geographic Indonesia Keanekaragaman hayati harus dapat meningkatkan kesejahteraan warga di sekitarnya. Ekowisata pengamatan burung menjadi cara pelestarian alam yang berkelanjutan di Tablasupa. Di sisi lain, sabuk hutan hujan tropis Afrika memiliki aktivitas tektonik yang lebih sedikit selama 110 juta tahun terakhir. Rendahnya tingkat keanekaragaman hayati di Afrika juga disebabkan karena hutan lembab yang berbatasan dengan daerah kering. Hal ini membatasi penyebaran spesies. β€œSpesies dari daerah lembab hampir tidak dapat beradaptasi dengan kondisi kering di sekitar daerah kering," tutur Pellissier. Para peneliti sekarang menyempurnakan model dan menjalankan simulasi untuk memahami munculnya keanekaragaman hayati di wilayah kaya spesies lainnya. Misalnya seperti di pegunungan di Cina barat. Kode model dan rekonstruksi paleoenvironmental adalah open source. Sehingga dapat digunakan oleh semua peneliti evolusi dan keanekaragaman hayati di berbagai wilayah di dunia. PROMOTED CONTENT Video Pilihan KEANEKARAGAMAN HAYATI BiodiversitasKEANEKARAGAMAN HAYATI BiodiversitasAulia RahmawatiKeanekaragaman hayati dapat diartikan sebagai keanekaragaman makhluk hidup di berbagai kawasan di muka bumi, baik di daratan, lautan, maupun tempat lainnya.